7 Kota Paling Ramah Bagi Pejalan Kaki


1.Florence, ITALIA
Spoiler for GAMBAR

Kota ini dinilai sebagai salah satu kota yang paling ramah bagi pejalan kaki karena kendaraan bermotor relatif tidak ada. Maklum, di Florence banyak situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO dan harus dilindungi, sehingga banyak lokasi tidak boleh dilalui oleh kendaraan bermotor.

Dengan bangunan-bangunan bergaya Rennaisance, di antara jalanan-jalanan sempit beralaskan bebatuan besar, lapangan terbuka yang lebar dan jembatan-jembatan tua yang membentang di atas Sungai Arno menyuguhkan pemandangan bak nirwana bagi para pejalan kaki. Apalagi, tidak menghirup asap knalpot kendaraan bermotor.

2.Venesia, ITALIA
Spoiler for GAMBAR

Venesia dikenal sebagai kota terapung karena di kota ini transportasi utama menggunakan perahu gondola yang menyusuri kanal-kanal. Sama sekali tak ada kendaraan bermotor di sini. Karena itu Venesia juga menjadi kota ekstrem yang ramah pejalan kaki.

Warga kota ini sudah mempertahankan kondisinya selama berabad-abad tahun lalu, bepergian dengan kapal dan berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, Anda bisa menjangkau lapangan (piazza) yang tersembunyi, juga mungkin menemukan toko dan restoran yahud namun belum terlalu dikenal.

3.New York, USA
Spoiler for GAMBAR

Memang, kota dengan julukan Big Apple ini merupakan salah satu kota tersibuk di dunia karena menjadi detak jantung bisnis dan finansial AS. Namun ternyata New York City (NYC) masih enak bila dijelajahi dengan berjalan kaki.
Ukuran trotoar yang lebar, jaringan transportasi massal seperti kereta bawah tanah alias subway cukup memadai. Coba saja berjalan-jalan di Times Square yang dipenuhi panggung teater Broadway dan butik-butik mahal. Semua itu bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

4.Paris, France
Spoiler for GAMBAR


5.Barcelona, Spain
Spoiler for GAMBAR


6.Hong kong
Spoiler for GAMBAR


7.Melbourne, Australia
Spoiler for GAMBAR

Kota kedua terpadat di Australia setelah Sydney ini merupakan surga bagi pejalan kaki. Jaringan angkutan umum mulai dari trem, kereta dan bus. Belum lagi jaringan trotoar untuk pejalan kaki dan jaringan jalur sepeda. Tak perlu khawatir akan berbagi atau berserempetan dengan kendaraan bermotor.

Sepertinya berbeda jauh banget dgn di Jakarta, tak jarang kendaraan itu mencari jalan pintas untuk menembus kemacetan seperti naik ke trotoar yang membuat pejalan kaki harus beradu otot.

Kalo bermanfaat TS berharap   atau 


Comments

Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...