Mungkin dulu selagi kita kecil dan masih bersekolah, biasanya kita menggunakan angkutan umum, sepeda atau berjalan kaki untuk mencapai sekolah. Sebagian anak lebih beruntung karena mendapat fasilitas antar jemput ke sekolah.
berbeda dengan anak-anak dari Kolombia ini. Mereka tingga di desa terpencil dan berada di atas bukit. Untuk mencapai ke sekolah anak-anak ini terpaksa menaiki flying fox (zipline) dengan panjang sekitar 400 meter dan kecepatan mencapai 60 km/jam, tanpa alat keamanan yang sesuai. Anak-anak yang masih terhitung sangat kecil ini menaikin flying fox untuk menyebrangi lembah. Tak jarang anak-anak kecil ini masih harus menaiki flying fox sembari menggendong sang adik dan membawa tas sekolah.
pertanyaannya adalah, bagaimana cara mereka pulang sekolah??
berbeda dengan anak-anak dari Kolombia ini. Mereka tingga di desa terpencil dan berada di atas bukit. Untuk mencapai ke sekolah anak-anak ini terpaksa menaiki flying fox (zipline) dengan panjang sekitar 400 meter dan kecepatan mencapai 60 km/jam, tanpa alat keamanan yang sesuai. Anak-anak yang masih terhitung sangat kecil ini menaikin flying fox untuk menyebrangi lembah. Tak jarang anak-anak kecil ini masih harus menaiki flying fox sembari menggendong sang adik dan membawa tas sekolah.
pertanyaannya adalah, bagaimana cara mereka pulang sekolah??
kasihan yah, perjuangannya untuk menuntut ilmu patut diacungi jempol
ReplyDelete